MUSIRAWAS, MSN – Protes warnai rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musirawas, Provinsi Sumatera Selatan, dari para saksi calon Legislatif (Caleg), saat pleno rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019. Jum’at (03/05/2019).
Edwar Antoni, Saksi dari Partai Politik PKB mengatakan, Interupsi disebabkan saat pembacaan agenda rapat tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
“Dalam jadwal seharusnya rekapitulasi adalah Dapil 5 Kecamatan Muara Kelingi dan Muara Lakitan, namun KPU melaksanakan rapat pleno untuk dapil 2 Kecamatan Purwodadi dan Tugumulyo,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Edo ini meminta KPU dan aparat kepolisian untuk menjemput PPK dapil 5 yang seharusnya melaksanakan rapat pleno pagi hari ini. Dan Bawaslu dapat menindaklanjuti apa yang terjadi,” tegasnya
Dia juga minta agar KPU tidak merubah jadwal yang sudah ada, dan jangan memaksakan kehendak untuk melaksanakan rapat pleno sesuai keinginan KPU tanpa ada kesepakatan terlebih dahulu.
“Kami menolak rapat pleno tidak sesuai jadwal, seharusnya KPU tegas dengan PPK yang tidak mengikuti aturan,” katanya.
Mengenai tidak hadirnya dan mangkirnya PPK Muara Lakitan dan Muara Kelingi ini menjadi tanda tanya besar, patut diduga kecurangan pemilu itu sangat tinggi di kedua kecamatan itu.
Dikatakanya, sudah menjadi rahasia umum PPK Muara Lakitan dan Muara Kelingi terjadi tindak pidana melawan hukum dan penggelembungan suara, dan dengan tidak hadirnya kedua ini semakin mempertegas kalo sudah terjadi tindak pidana melanggar hukum,” tegas Edo.
Sementara itu, Ketua KPU kabupaten Musirawas Anasta Tias mengatakan, Untuk para saksi parpol yang merasa keberatan, pihaknya akan menyiapkan Formulir keberatan.
Apabila teman-teman PPK yang belum hadir, maka penghitungan lewatkan ke PPK yang telah hadir guna mengefektifkan waktu.
Apabila ini sudah selesai, dan PPK yang bersangkutan masih juga belum hadir, maka kita akan berkoordinasi dengan polres guna mengambil tindakan.
“Untuk PPK Muara Lakitan dan Muara Kelingi akan melakukan diskresi seperti pemanggilan atau jemput paksa jika tidak kooperatif,” Pungkasnya. (Amsul)