LUBUKLINGGAU, MSN – Pemadaman listrik bertepatan dengan waktu berbuka puasa membuat warga kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, kesal dan jengkel.
Pemadaman listrik itu tentu membuat sebagian warga kota Lubuklinggau kesal sehingga Organisasi Mahasiswa GMNI mendatangi kantor PLN dengan melakukan orasi membakar Ban bekas didepan halaman kantor BUMN tersebut.
Koordinasi Aksi Ariyeo Pandico didampingi Koordinasi Lapangan Agus Jr kepada awak media mengatakan pihak PLN mestinya bijak dalam memadamkan aliran listrik jangan asal padam, katanya Rabu (8/5/2019)..
“Malam tadi tepat mau saur, sore ini pas mau berbuka puasa, gak ada hujan gak ada petir tanpa pemberitahuan seenaknya memadamkan aliran listrik,” katanya.
Selanjutnya Ia menambahkan sebaiknya Manager PLN mundur saja karena pelayanan PLN dibawah kendalinya sekarang bukan membaik tetapi malah semakin memburuk.
“Naiknya Tarif listrik mestinya seimbang dengan pelayanannya lambat bayar listrik masyarakat kena denda bahkan hingga pemutusan aliran listrik,” katanya.
Sementara itu, salah seorang warga Lubuklinggau lainya mengatakan, tidak ada hujan dan petir listrik mati, padahal sekarang waktunyo berbuka puasa, mati lampu pula,” katanya.
Tambahnya, kalau masyarakat menunggak tagihan listrik dua bulan saja, pasti ada surat yang dilayangkan untuk segera melakukan pembayaran tunggakan tagihan listrik, sementara kalau lampu mati seperti ini, kami masyarakat mesti mengadu pada siapa, kami hanya bisa menunggu hingga lampu menyala.
Sementara itu hingga berita ini diterbitkan tidak ada satupun pihak PLN yang bersedia menemui peserta Aksi dan memberi keterangan terkait pemadaman listrik tanpa sebab tersebut. (Amsul)