MUSIRAWAS, MSN – Hasbullah (34), Warga Desa Babat, Kecamatan STL UlU Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, kecewa pada pelayanan Perusahaan Air Minum (PAM), pasalnya di desa tempat tinggalnya PAM kerap kali mati, bahkan dalam satu bulan bisa dua kali mati, Senin (04/02/2019).
Menurut Hasbullah, PAM di tempat tinggalnya sudah dua hari mati, sehingga dirinya dan warga yang lain terpaksa harus mengungsi kerumah tetangga yang mempunyai sumur guna mendapatkan air bersih untuk keberlangsungan kehidupan sehari-hari, seperti memasak, mencuci dan Kakus.
Dengan memasang saluran aliran PAM, dirinya sangat berharap agar kebutuhan air bersih bisa tercukupi, namun dengan sering PAM mati, harapan itu susah untuk tercapai,” katanya.
Ia berharap pada PAM Kabupaten Musi Rawas agar segera mencari solusi terbaik guna memperbaiki layanan air bersih, menurutnya PAM ini merupakan kepentingan hajat hidup orang banyak.
“Jangan dengan alasan 1 atau 2 pelanggan yang menunggak membayar PAM, akhirnya seluruh pelanggan terkena dampaknya,” kata Hasbullah dengan nada kecewa.
Hari yang sama, Kepala Badan Layanan Umum Sistem Penyediaan Air Minum (BLU-SPAM) Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Agus Hilman saat dihubungi menjelaskan, matinya PAM di Desa Babat dikarenakan ada kerusakan pada Relay Panel pada mesin untuk mengatur tegangan.
Menurutnya, untuk mendapatkan atau membeli Relay Panel itu sendiri harus pesan ke Jakarta, karena di daerah maupun di Kota Palembang tidak ada yang jual.
“Kalau Relay Panel sudah datang, akan segera kita pasang dan yang lama akan kita ambil,” pungkasnya. (Amsul)