LUBUKLINGGAU, MSN – Guna melakukan penataan kawasan sungai serta mengantisipasi terjadinya longsor, Pemerintah Kota Lubuklinggau, melalui Dinas Pekerja Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Membangun Perkuatan Bantaran Sungai Kelingi di Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Pembangunan perkuatan bantaran ini menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daearah (APBD) Kota Lubuklinggau tahun anggaran 2020 sebesar Rp. 993.589.000,- dengan Nomor Kontrak 02/SP/DPUPR-SDA/2020, dikerjakan oleh CV. Mutiara Kontruksi, tanggal kontrak 8 Mei dengan waktu pelaksanaan 230 hari.
Kepala Dinas PUPR, Achmad Asril Asri, ST, M.Si melalui Kepala Bidang (Kabid) Sumberdaya Daya Air (SDA) M. Kendi Lenggana, ST, MM didampingi Pengawas, Helmi, ST, Selasa 14/6/2020 dilokasi menjelaskan, pembangunan Perkuatan Bantaran Sungai ini dapat memperkuat struktur tebing untuk mempertahankan dimensi sungai, menahan tanah serta mencegah dari bahaya kelongsoran, baik akibat beban air hujan, serta tekanan air ketika air sungai tinggi.
Pelaksanaan pembangunan ini pihaknya libatkan berbagai pihak guna transparansi anggaran atas pelayanan publik, agar sama-sama bisa mengawasi supaya pembangunan ini nantinya bisa bermutu dan berkualitas sesuai harapan bersama.
“Sekarang progres kemajuan fisik sudah mencapai 60 persen. Mudah-mudahan kedepan kegiatan ini bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan”, katanya tersenyum ramah.
Dikatakan, kegiatan pembangunan dilaksanakan seperti padat karya, pihaknya libatkan masyarakat sekitar untuk mengambil batu dari sungai secara manual untuk mengisi material batu kali untuk pembangunan Perkuatan Bantaran ini.
“Alhamdulillah, kondisi pandemi Covid-9 seperti sekarang ini, kita bisa menolong dan memperdayakan masyarakat sekitar dalam pembangunan ini”, ujar Kendi panggilan akrabnya.
Ditempat yang sama, pelaksana lapangan, Atol menjeaskan, pihaknya sudah satu bulan mengerjakan kegiatan ini yang rencananya sepanjang 97 meter dengan ketinggian 7 meter. Material batu kali pihaknya beli dari masyarakat sekitar, sehingga dirasa tidak perlu mendatangan batu kali dari luar.
“Walaupun kondisi lapangan agak sulit, tapi kami tetap berusaha untuk mengerjakannya sebaik-baik mungkin, agar kualitasnya bisa bermutu dan bisa bertahan lama”, pungkasnya. (Amsul)